Resume 7. Menerbitkan Buku Dengan Mudah di Prnerbit Indie

 




 

Tugas  VII

Gelombang     : 18

Hari/Tanggal  :  Senin, 19 April 2021

Tema               :  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Nara Sumber  :  Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Penulis             :  Syafrina

 

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 

            Siang ini, Senin,19 April 2021 Pelatihan Belajar Menulis hari ketujuh dimulai. Yang bertindak sebagai Moderator adalah Bapak Sucipto Adi dan Narasumber.yaitu Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Berikut profil Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

            Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. Selain itu, tulisannya juga tertuang dalam berbagai media online dan karya buku

 

Pak Sucipto Adi memulai pelatihan , “Assalamualaikum, selamat siang, dan salam sehat semuanya. Mari kita buka acara ini dengan lafadz: Basmallah.

Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan karena kita tetap diberikan kesehatan yang baik. Selain itu, kita juga layak bersyukur karena adanya kesempataan waktu sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Senin siang ini, 19 April 2021.

Terima kasih atas kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.

Seperti pada flyer/poster, siang ini nara sumbernya ialah Pak Brian dengan tema: “Menerbitkan Buku Semakain Mudah di Penerbit Indie.”

Susunan acara pelatihan siang ini  :

1.         Pembukaan

2.         Paparan narasumber (1 jam)

3.         Tanya jawab (1 jam)

4.         Penutup

 

            Silahkan Pak Brian memaparkan materinya. Bravo !”

 

Setelah berterima kasih kepada  Pak Cipto selaku moderator sudah membuka pertemuan hari ini, juga kepada Om Jay  yang sudah membuat wadah pelatihan belajar menulis, sehingga para guru penulis se-Indonesia dapat terhubung dan saling mendukung.

“Selamat siang bapak/ibu hebat di seluruh Indonesia. Bersyukur sekali kita dapat berinteraksi dalam pelatihan belajar menulis ini walaupun berbasis teks lewat WA.Namun tentu kita semua tetap bersemangat untuk menulis hingga menerbitkan buku.

Sebelumnya perkenalkan, saya Brian guru SD di Jakarta, tinggal di Kota Bekasi. Dahulu saya bergabung di pelatihan belajar menulis ini sebagai peserta gelombang 4 (Maret 2020). Saya merasakan betul manfaat pelatihan ini sehingga sekarang ini saya membantu Omjay dalam mengurus pelatihan  agar banyak guru di Indonesia juga dapat merasakan manfaat pelatihan ini.

Senang sekali saya kembali diberi kesempatan untuk sharing tentang menerbitkan buku. Kali ini pada pertemuan ke 7 Pelatihan Belajar Menulis gelombang 18. Seperti yang kita ketahui, salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo.

 

Maka tema pertemuan siang ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie"

Beliau bercerita bahwa dulu pelatihan belajar menulis ini belum menghadirkan narasumber yang membahas tentang teknis menerbitkan buku di penerbit Indie. Sekarang sudah ada, maka ini kesempatan yang baik untuk kita memahaminya.

Menerbitkan buku semakin mudah  karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, Andi, dan lain-lain.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut .

 

“ Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Itu yang saya rasakan sekarang. Tiga buku solo saya diterbitkan di penerbit Indie. Kalau tidak ada penerbit indie, saya tidak tahu apakah akan bisa menerbitkan buku. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Saya sendiri sebenarnya sudah punya keinginan menulis buku pada tahun 2014.

Saya sudah berniat membuat buku tutorial blog. Waktu itu blm buku blog khusus guru. Namun Saya tidak punya mentor yang membimbing. Saya tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Saya tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan.

Saya hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu saya masih kuliah. Tidak mungkin untuk mengeluarkan biaya sebesar itu. Semangat saya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop.

Namun akhirnya Pada Awal 2019 saya mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata saya terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie

Saya semangat menyelesaikan naskah saya. Naskah tutorial blog saya rombak untuk dibuat menjadi buku panduan blog khusus guru. Karena buku tutorial blog secara umum sudah banyak. Tapi buku blog yang khusus untuk guru belum banyak.

Hingga akhirnya pada Oktober 2020 saya mengirim naskah buku pertama saya ke salah satu penerbit Indie.

Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama saya terbit.”

Ini adalah buku-buku yang ditulis oleh Pak Brian  :




 Beliau bertanya, “Sekarang bagaimana dengan bapak/ibu ?”

Alhamdulillah saya sudah menerbitkan buku di Penerbit Indie sebanyak 10 buku.

 

Saya beruntung bisa bergabung di grup ini.  Terdapat 30 narasumber yang bisa diserap pengalaman dan wawasannya terkait dunia menulis dan penerbitan buku. Pada pelatihan ini saya  bebas memilih mau menerbitkan buku dimana. Tidak ada ketentuan harus terbitkan satu penerbit tertentu. Dan tentu saja memperhatikan persaingan harga.

Pak Brian melanjutkan, “Saya termasuk salah satu yang bisa membantu bapak/ibu menerbitkan buku. Saya memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala. Saya sudah membuka layanan ini sejak Juli 2020.

Bapak/ibu sebaiknya memahami betul ketentuan tiap penerbit karena bapak/ibu sendiri yang akan memilih penerbitnya, sesuai selera. Karena tiap penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.”

 

Ketentuan menerbitkan buku di penerbit Gemala  :

- PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala.

- Jika ingin Cetak ulang,  Minimal 10 buku.

-Jangan memberi target kapan harus selesai. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer

- maksimal 130 hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman.

Sertakan dalam naskah :

- cover ( judul buku dan nama penulis saja),

- kata pengantar,

-daftar isi (tanpa nomor halaman),

- profil penulis

- sinopsis

Untuk editing, penerbit ini tidak mengecek secara detail. Saran saya jangan terlalu mengandalkan penerbit untuk melakukan editing. Maka sebaiknya penulis yang memastikan sendiri apakah sudah tidak ada kesalahan penulisan.

Jadi sebelum naskah dikirim ke saya, bapak/ibu baca lagi naskahnya.

 

Saya beri tips dalam mengedit naskah:

-           Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)

-           Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)

-           Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

-         Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

-           Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya

Tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman

Biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5. Karena 20 resume itu banyak.”

Kegiatan Pelatihan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. Penerbit Gemala sudah terdaftar di IKAPI dan setiap menerbitkan buku ada satu untuk Perpustakaan Daerah dan Perpustakaan Nasional. Mantap....


Tugas  VII

Gelombang     : 18

Hari/Tanggal  :  Senin, 19 April 2021

Tema               :  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Nara Sumber  :  Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Penulis             :  Syafrina

https://bugurusyafrina.blogger.com

 



Tugas  VII

Gelombang     : 18

Hari/Tanggal  :  Senin, 19 April 2021

Tema               :  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Nara Sumber  :  Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Penulis             :  Syafrina

https://bugurusyafrina.blogger.com

 


Posting Komentar

3 Komentar

Berkomentarlah dengan bijak