Resume III. Dasar Penulisan.

 

Tugas III

Hari/Tanggal  :  Jum'at , 9 April 2021

Tema               :  Dasar Penulisan

Nara Sumber  : Rita Wati, S.Kom

Penulis             :  Syafrina

Gelombang        :  18




 

“Sebelum kuliah dimulai, mari kita do’akan Om Jay supaya disertasinya berjalan lancar. Amin.”

Untuk mengefektifkan waktu, kepada Bapak Sucipto silahkan memimpin diskusi malam ini. Terima kasih.” Kata Bu Aam mengantar acara.

Terima kasih Bu Aam pengantarnya.”

“Assalamualaikum, selamat malam, dan salam sehat semuanya. Mari kita buka acara ini dengan lafaz :  Basmallah.
Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan karena kita tetap diberikan kesehatan yang baik. Selain itu, kita juga layak bersyukur karena adanya kesempatan waktu sehingga kita bisa mengikuti program Pelatihan belajar di hari Jum’at, 9 April 2021.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Sucipto Ardi. Kalau di sekolah, saya dipanggil Pak Cip. Terima kasih atas kepercayaan Om Jai kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.

Izinkan saya untuk menyampaikan susunan acara, sebagai berikut  :

1.   Pembukaan

2.   Paparan Narasumber ( 1 jam )

3.   Tanya jawab  ( 1 jam )

Ada yang penting yang menjadi perhatian  : mohon untuk yang bertanya, menuliskan nama dan asal, serta kirim pertanyaannya jangan diakhir-akhir sesi tanya jawab. Khawatir terlewat untuk dibaca. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke 081293724732.

Seperti flyer/poster, malam ini narasumbernya ialah ibu Rita Wati, S. Kom. Dengan tema “Dasar Penulisan.” Silahkan Buk Rita.”

“Terima kasih Pak Cip.” Bu Rita memulai materinya.

“Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat malam Bpk/ibu hebat di seluruh Indonesia. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal’afiat.

Ucapan syukur Alhamdulillah karena pada malam hari ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga kegiatan program belajar menulis pertemuan ke-3 Gelombang 18 berjalan dengan lancar.”

Lalu beliau memperlihatkan boidatanya.

Beliau melanjutkan . “ Saya mau bertanya kepada Bapak/ibu yang baru bergabung di group belajar menulis,  kira-kira menulis itu susah apa tidak ?”

Jika susah, apa penyebabnya ?

Apakah ini yang menyebabkan Bapak/ibu susah menulis  ?

1.   Susah ide.

2.   Miskin kosa kata.

3.   Sulit merangkai kata.

4.   Susah memulai.

5.   Bingung mau menulis apa ?

6.   Tidak percaya diri.

7.   Merasa tulisannya jelek.

8.   Merasa tulisan tidak layak untuk dibaca.

Nah, jika Bpk/ibu ingin jadi penulis, semua permasalahan yang timbul dibuang ke laut saja. Yang harus Bpk/ibu lakukan yaitu menulis, menulis, menulis.

Bpk/ibuk dasar kepenulisan  ingat saja rumus 5 W dan 1 H.

 

A. Unsur-unsur dalam penulisan yaitu 5W 1H, meliputi  :

1.   What ( apa )

a.    Peristiwa apa yang sedang terjadi ?

b.    Apa dampaknya ?

c.    Apakah peristiwa tersebut meninggalkan kerugian ?

2.   Where ( di mana )

Di mana kejadian/peristiwa yang diceritakan ?

3.   When ( kapan )

Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan ?

4.   Who ( siapa )

Siapa yang terlibat dalam cerita ?

5.   Why ( mengapa )

Mengapa peristiwa itu bisa terjadi ?

6.   How ( bagaimana )

Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi ?

Jika sudah terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita akan mudah dipahami oleh pembaca.

 

B. Kesalahan yang sering dilakuan oleh penulis pemula.

1.   Penulis pemula sering menulis dengan paragraph panjang-panjang.

2.   Tanda baca sering keliru.

3.   Penggunaan kata yang masih banyak salah tidak menggunakan kata baku.

4.   Sering ditemukan kata yang tidak efektif.

 

C. Berikut Tips agar Tulisan Enak Dibaca  :

1.    Banyak membaca maka kita akan mendapat ide untuk menulis dan memperkaya perbendaharaan kata.

2.    Terulah berlatih setiap hari, tidak terlalu panjang. 3 paragraf saja tapi perhatikan tanda baca, kata baku dan pemenggalan.

3.    perhatikan paragraph pembuka, isi dan penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran dan tertarik untuk membaca tulisan kita begitu juga dengan closing.

4.    Perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ( PEUBI ) yang dulu kita kenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ).

5.    Perhatikan kembali susunan kalimat yang pernah kita pelajari sejak dulu di bangku Sekolah Dasar yaitu Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan. ( SPOK ).

6.    Setelah selesai menulis, bacalah tulisan berulang-ulang minimal 3 kali, jika perlu dengan suara keras.

7.    Perhatikan perbedaan menulis di media online seperti blog, facebook, instagram dan lainnya dengan menulis untuk buku atau naskah resmi.

Penulisan di media online kita bisa menggunakan paragraph pendek-pendek, sedikit koma dan banyak titik, karena dalam media online kita hanya memiliki waktu 3 menit saja untuk memastikan pembaca melanjutkan bacaannya. Jika menulis buku, kita harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang benar.

 

D. Hal-hal yang Harus diperhatikan Bagi Penulis Pemula :

1.   Penggunaan huruf kapital/huruf besar.

a.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh  :

-         Di sedang mengikuti pelatihan menulis.

-         Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar  menulis gelombang 18.

b.   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Contoh  :

-         Syafrina

-         Radiar Tono

-         Dania Azhra

-         Diana Hanifah

c.    Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh  :

-         “Saya  tidak menyontek, Bu.”  Kata Riko memelas.

d.   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, Kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh  :

-         Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.

-         Allah selalu bersama hamba-NYa

e.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna ) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah seta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas. Seperti  : di, ke dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh  :

-         Saya sudah membaca buku Tepian Mimpi.

-         Tulisan itu dimuat dalam Koran Radar Bali.

f.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama, gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh  :

-         S. H             =  Sarjana Hukum

-         S. Kom.       =  Sarjana Komputer

-         Dt.               =  Datuk

-         Tb                = Tubagus

 

E. Penggunaan kata depan di

a.    Penulisan diserangkaikan jika  :

1.   Kata di- menunjukkan fungsi sabagai imbuhan.

2.   Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di- jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif ( dengan imbuhan me- ).

Contoh   :

-         ditinggalkan bisa diubah menjadi meninggalkan.

-         ditulis bisa diubah jadi menulis.

-         diingat bisa jadi mengingat.

b.   Penulisan dipisah, jika  :

1.   Kata di- menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia dipisah dari kata belakang.

2.   Kata di- diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. kata dijenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, waktu, nama orang, petunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Contoh  :

-         di sini tidak bisa diubah menjadi menyini.

-         di siang hari tidak bisa diubah menjadi menyiang hari.

-         di dirimu tidak bisa diubah menjadi mendirimu.

Kesimpulan  :

di- sebagai imbuhan + kata kerja maka penulisannya serangkai selain itu terpisah.

 

        G. Penggunaan Tanda Seru ( ! ).

        Tanda seru ( ! ) dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh  : 

-         Alangkah indahnya pemandangan di Labuah Panjang!

-         Ayo belajar!

Materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Antusias peserta ditandai dengan banyaknya yang bertanya. Pertanyaan pada umumnya mengacu tentang sulit menentukan ide, penggunaan tanda baca, sering terdapatnya kata yang diulang.

Namun pada dasarnya kita harus banyak latihan dan membaca karya-karya orang lain. maka perlahan-lahan kita akan  menemukan trik membuat tulisan menarik atau  membuat cerpen yang endingnya berujung penasaran.

Solok, 10 April 2021

Syafrina, S.Pd.SD

Gelombang 18

syafrina.blogspot.com

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Bagus Bu.. tulisannya memang besar-besar ya..

    BalasHapus
  2. Iya..biar yang minus gak perlu pakai kacamataa...hehehe..

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak